Fumigasi (pengemposan) menggunakan belerang dioksida merupakan teknik pengendalian tikus sawah yang mudah, murah, dan efektif. Saat ini, fumigan yang digunakan adalah gulungan jerami yang di dalamnya diberi serbuk belerang kemudian dibakar untuk menghasilkan asap beracun. Hasil samping proses pengolahan padi salah satunya adalah sekam yang berpotensi sebagai bahan baku pembuatan briket. Oleh karena itu, penelitian rancang bangun briket berbahan baku sekam padi dilakukan sebagai bahan fumigan dan menguji daya bunuhnya terhadap tikus sawah. Tiga jenis briket meliputi briket arang sekam, briket sekam, briket campuran sekam dan arang sekam (perbandingan 3:1) dicetak berbentuk silinder (panjang 200 mm, diameter 70 mm). Jerami kering yang digulung dan diisi 10 gram serbuk belerang digunakan sebagai pembanding. Hasil pengujian menunjukkan bahwa lama waktu terbakarnya briket arang sekam dari utuh hingga habis rata-rata 43 menit dengan asap putih tidak pekat. Briket sekam habis terbakar rata-rata 22 menit dengan asap putih kecoklatan dan pekat. Briket campuran sekam dan arang sekam rata-rata terbakar selama 36 menit dengan asap putih kelabu dan pekat. Sedangkan jerami kering rata-rata habis dalam 3 menit dengan asap putih kekuningan dan pekat. Kematian tikus uji akibat menghirup asap fumigan berkisar 2,6-3,0 menit pada briket arang sekam, 1,6-2,8 menit pada briket sekam, 2,2-4,0 menit pada briket campuran sekam dan arang sekam, dan 1,8-3,4 menit pada gulungan jerami. Berdasarkan hasil tersebut, briket sekam padi memiliki potensi paling baik untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai briket fumigan tikus sawah.
Jadikan Penyuluh Sebagai Mitra Pelaku Utama
Sabtu, 21 Maret 2015
Ragam Pilihan Varietas Unggul Padi untuk Lahan Kering
Sejak tahun 2008 penamaan varietas unggul padi inbrida yang dikembangkan oleh Badan Litbang Pertanian menggunakan nama awalan Inpa (singkatan dari “Inbrida Padi”) ditambah akronim ekosistem target daerah pengembangannya. Untuk padi lahan kering, varietas unggul padi menggunakan nama Inpago yang merupakan singkatan dari “Inbrida Padi Gogo”. Dalam rentang waktu lima tahun terakhir, sebanyak 7 varietas unggul padi gogo telah dilepas oleh Badan Litbang Pertanian melalui Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Berikut varietas unggul baru padi gogo yang dilepas dari tahun 2010-2014 beserta keunggulannya.
Hama Penggerek Batang Padi dan Cara Pengendaliannya
Penggerek batang padi merupakan salah satu hama utama pada pertanaman padi di Indonesia. Hama ini dapat menyerang semua stadium pertumbuhan tanaman padi. Serangan pada stadium vegetatif menyebabkan kematian anakan (tiller) muda yang disebut sundep (dead hearts).
Kehilangan hasil akibat serangan penggerek batang padi pada stadium vegetatif dapat dikompensasi dengan pembentukan anakan baru. Berdasarkan simulasi pada stadium vegetatif, tanaman masih sanggup mengkompensasi akibat kerusakan oleh penggerek batang padi sampai 30%.
Serangan pada stadium generatif menyebabkan malai tampak putih dan hampa yang disebut beluk (whiteheads). Kerugian hasil yang disebabkan setiap persen gejala beluk berkisar 1-3% atau rata-rata 1.2%.
Di Indonesia telah di temukan enam jenis penggerek batang padi yang terdiri dari penggerek batang padi kuning Scirpophaga incertulas (Walker), penggerek batang padi putih Scirpophaga innotata (Walker), penggerek batang padi bergaris Chilo suppressalis (Walker), penggerek batang padi kepala hitam Chilo polychrysus Meyrick, penggerek batang padi berkilat Chilo auricilius Dudgeon (kelima spesies tersebut termasuk ordo Lepidoptera dan famili Pyralidae), dan penggerek batang padi merah jambu Sesamia inferens (Walker) (spesies ini termasuk ordo Lepidoptera dan famili Noctuidae).
Jumat, 13 Maret 2015
Mengenal Transplantasi Terumbu Karang
Transplantasi Terumbu Karang merupakan salah satu upaya rehabilitasi terumbu karang yang semakin terdegradasi melalui pencangkokan atau pemotongan karang hidup yang selanjutnya ditanam di tempat lain yang mengalami kerusakan atau menciptakan habitat baru. Teknik ini semakin populer baik di pihak pemerintah (KKP-red) maupun di kalangan masyarakat.
Pemeliharaan dan Perawatan Mesin Kapal Ikan
Pemeliharaan dan perawatan sehari-hari secara rutin terhadap mesin sebetulnya jauh lebih baik dibandingkan memperbaiki kerusakan yang terjadi pada mesin. Dan kerusakan biasanya terjadi akibat karena kurang atau tidak adanya perawatan yang rutin dan benar pada mesin.
Sehingga jika pemeliharaan dilakukan dengan baik berarti umur kendaraan menjadi panjang dan akan jarang mengalami kerusakan. Oleh karenanya sebelum kendaraan rusak dan mengeluarkan biaya cukup mahal sebaiknya dilakukan perawatan secara rutin. Adapun beberapa pemeliharaan dan perawatan yang dapat dilakukan antara lain :
1. Bersihkanlah badan mesin, buanglah debu, kotoran yang melekat pada badan dan mesinnya untuk menghindari agar supaya jangan masuk ke dalam bagian mesin.
2. Gunakanlah selalu suku cadang, serta perlengkapan perawatan
yang sesuai dengan mesin dan dianjurkan oleh produsen kendaraan.
3. Cucilah mesin, dan bagian-bagian perseneling dengan mempergunakan oli deterjen dan tiuplah sampai kering dengan compressor.
4. Panaskanlah mesin secara teratur, dan mulai dihidupkan pada posisi lambat kemudian secara perlahan ditingkatkan. Dapat juga dilakukan dengan menghidupkan mesin pada putaran stasioner selama kurang lebih 15 menit.
5. Dengarkanlah suara mesin apakah ada suara yang tidak normal atau kelainan bunyi. Jika ada kelaianan bunyi maka periksalah mesin dan segera mengatasinya.
6. Janganlah membebani mesin secara kasar dan mendadak.
7. Jangan menunda-nunda pergantian minyak pelumas bila sudah waktunya.
8. Periksalah mesin secara berkala dan setiap pergantian suku cadang dilakukan berdasarkan jarak waktu tertentu.
Selamat Mencoba…
- See more at: http://www.bpsdmkp.kkp.go.id/detail_artikel/pemeliharaan_dan_perawatan_mesin_kapal_ikan#sthash.FkTKH4Dh.dpuf
PENURUNAN HARGA PAKAN DORONG TINGKATKAN KESEJAHTERAAN PEMBUDIDAYA
Jakarta (18/2/2015). Perikanan budidaya disamping terus didorong untuk meningkatkan produksinya juga dituntut untuk menjaga kualitas produksinya secara berkelanjutan dan ramah lingkungan. Data sementara produksi perikanan budidaya tahun 2014 baik dari rumput laut dan ikan/udang adalah sebesar 14,52 juta ton, sedangkan target produksi tahun 2015 adalah sebesar 17,9 juta ton, yang terdiri dari ikan 7,6 juta ton dan rumput laut basah 10,3 juta ton. Kebutuhan pakan udang/ikan untuk memenuhi target produksi tersebut adalah sebesar 8,728 juta ton dimana 60 % nya merupakan kebutuhan pakan ikan air tawar seperti ikan mas, nila, gurame,patin dan lele.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, mengatakan bahwa dari total produksi ikan budidaya, 60 % diantaranya berasal dari komoditas ikan air tawar. Dijelaskannya lagi bahwa komoditas ikan air tawar merupakan komoditas yang mendukung secara langsung program Ketahanan Pangan dan Gizi, sehingga Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang dipimpin oleh Ibu Susi berupaya untuk mewujudkan Ketahanan Pangan dan Gizi tersebut melalui peningkatan produksi yang mandiri, berdaya saing dan berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Apa yang dimaksud IUU fishing??
Wilayah Sebaran : Papua Barat, Sulawesi Barat, Papua, Maluku Utara, Maluku, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Bali, Banten, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, Kepulauan RIau, Bangka Belitung, Lampung, Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Aceh
Apa yang dimaksud IUU fishing??
IUU Fishing adalah kegiatan penangkapan ikan yang :
? Illegal/ tidak sah
? Unreported/ tidak dilaporkan
? Unregulated/ tidak sesuai aturan
Minggu, 08 Maret 2015
Mengenal Durian Unggulan Lokal Lombok
Popularitas durian Bangkok saat ini mulai
goyah, tergusur oleh keunggulan durian-durian lain seperti durian hibrida asal
Malaysia yaitu durian Mdur-88 yang dihasilkan berkat kerja keras para
peneliti dari Malaysian Agricultural Research and Devolepment
Institute (MARDI) maupun durian
lokal unggulan. Untuk dapat menembus pasar ekspor, buah durian
harus memenuhi beberapa kriteria antara lain bobot buah 1 – 2 kg, daging buah
tebal, biji kecil (kempes), rasa manis, kering atau lembek tetapi tidak melekat
di tangan, serta bebas hama penyakit dan pestisida. Berdasarkan SNI
01-4482- 1998 maka mutu buah durian dikelompokkan dalam 3 (tiga) jenis
mutu, yaitu Mutu I, Mutu II dan Mutu III. Persyaratan mutu mencakup
bentuk buah, berat buah, tidak ada kerusakan, rasa dan aroma baik sesuai
kultivar, kesegaran buah dan warna daging buah sesuai dengan kultivar,
kekerasan daging, keseragaman kultivar dalam varietas dan perbandingan berat
daging dibanding biji.
Lantas bagaimana dengan durian dari Nusa
Tenggara Barat? Sebenarnya Nusa Tenggara Barat berpeluang cukup besar dalam
perdagangan durian. Puluhan durian lokal NTB khususnya dari Pulau Lombok
mempunyai keunggulan baik dari aromanya yang khas, rasanya yang lezat dan
kandungan gizi yang dianggap lengkap. Sayangnya potensi besar tersebut
belum tergarap secara profesional oleh para pelaku agribisnis. Seperti
diketahui, salah satu permasalahan yang dihadapi dalam kegiatan pemasaran
selama ini adalah masalah kualitas, ketidak seragaman produk serta kontinyuitas
ketersediaan.
Menghadapi fenomena demikian maka durian
unggulan lokal NTB sepatutnya perlu mendapat perhatian bersama. Durian
lokal umumnya mempunyai tingkat adaptasi yang luas terhadap iklim, mulai dari
daerah beriklim basah, sedang, sampai iklim kering. Kelebihan ini
merupakan keunggulan tersendiri karena masa berbuah durian menjadi panjang,
sehingga durian dapat dipanen sepanjang tahun. Varietas yang beragam juga akan
mengurangi kemungkinan tanaman mati secara serentak akibat serangan hama dan
penyakit. Meskipun demikian, upaya untuk mendapatkan varietas unggul tetap
dilakukan, salah satunya adalah dengan melakukan eksplorasi dan karakterisasi
durian lokal NTB sehingga dapat ditemukan varietas-varietas durian lokal
unggulan yang nantinya dapat dipergunakan sebagai pohon induk didalam
pengembangan usahatani durian. Dengan penyeleksian varietas maka diharapkan
kebun-kebun durian yang berada di NTB dapat diupayakan keseragaman kualitas
dengan hanya menanam 3 - 4 varietas unggul yang disesuaikan dengan
selera konsumen. Keseragaman kualitas dapat dicapai dengan penanaman baru
menggunakan bibit sambungan atau dengan peremajaan tanaman menggunakan
teknologi sambung dewasa (Top Working) dari varietas unggul pilihan.
Terdapat 39 (tiga puluh sembilan) jenis
(varietas) durian lokal yang teridentifikasi baik dari eksplorasi yang
dilakukan oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTB di sentra produksi
durian se pulau Lombok. Dari 39 varietas lokal yang cukup baik tersebut
terpilih 12 varietas lokal yang sementara dianggap unggul dan perlu
dikembangkan untuk daerah-daerah yang potensial di NTB. Kedua belas varietas
lokal durian tersebut populasinya masing-masing tinggal 1 pohon dan sudah
berumur sangat tua sehingga penting untuk dibuat duplikatnya. Keragaman
kualitas durian dari 12 varietas unggulan lokal tersebut sebagian tertera pada
pada gambar dan tabel berikut :
PERIKANAN BUDIDAYA KUNCI KEMANDIRIAN BANGSA
PERIKANAN BUDIDAYA KUNCI KEMANDIRIAN BANGSA
KKPNews-Jakarta. Perikanan budidaya merupakan sub sektor yang bisa diandalkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, baik pembudidaya maupun masyarakat di sekitar lingkungan budidaya. Selain sebagai ketahanan pangan dan gizi, perikanan budidaya juga mendorong peningkatan kesejahteraan dan perekonomian daerah.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, untuk tetap menjadi andalan, perikanan budidaya di tuntut untuk mandiri, berdaya saing dan berkelanjutan. Ia juga mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya akan menjadikan perikanan budidaya sebagai fokus pembangunan kelautan dan perikanan di tahun 2015. Bahkan ia menambahkan perikanan budidaya ini bisa memiliki pasar tersendiri sehingga mampu meningkatkan penjualan pembudidaya ikan di Indonesia.
Rabu, 04 Maret 2015
KEGIATAN GP-PTT KOMODITI KEDELAI
GERAKAN PENERAPAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (GP-PTT) KOMODITAS KEDELAI
KECAMATAN JEROWARU TAHUN 2015
LUAS TANAM : 200 HA
JUMLAH BIBIT : 10 TON
JUMLAH BIBIT : 10 TON
PENGAMATAN HAMA PENYAKIT KEDELAI
HAMPARAN TANAMAN KEDELAI
DATA CURAH HUJAN KECAMATAN JEROWARU TAHUN 2015
DATA CURAH HUJAN
PER BULAN JANUARI & PEBRUARI TAHUN 2015
TANGGAL | BULAN | |||||||||||
JANUARI | PEBRUARI | MARET | APRIL | MEI | JUNI | JULI | AGS. | SEP. | OKT. | NOP. | DES | |
1 | - | 27.5 | ||||||||||
2 | - | - | ||||||||||
3 | 26.5 | - | ||||||||||
4 | 27 | - | ||||||||||
5 | - | 0.5 | ||||||||||
6 | - | 50.5 | ||||||||||
7 | - | - | ||||||||||
8 | 4.5 | - | ||||||||||
9 | 2 | - | ||||||||||
10 | 25 | 0 | ||||||||||
11 | - | 25.5 | ||||||||||
12 | - | 2.5 | ||||||||||
13 | 1.5 | 38.5 | ||||||||||
14 | - | - | ||||||||||
15 | 7 | 27.5 | ||||||||||
16 | 9.5 | - | ||||||||||
17 | - | - | ||||||||||
18 | - | 23.5 | ||||||||||
19 | 1.5 | - | ||||||||||
20 | - | |||||||||||
21 | 2.5 | 3.5 | ||||||||||
22 | 0 | 11 | ||||||||||
23 | 13 | 4 | ||||||||||
24 | - | - | ||||||||||
25 | - | - | ||||||||||
26 | 12.5 | - | ||||||||||
27 | 1.5 | - | ||||||||||
28 | - | 3 | ||||||||||
29 | 9.5 | - | ||||||||||
30 | 1.5 | - | ||||||||||
31 | 33.5 | - | ||||||||||
JUMLAH | 178.5 | 217.5 |
KEGIATAN PANEN UDANG VANNAMEI DI POKDAKAN VANNAMEI JAYA
BUDIDAYA UDANG VANNAMEI MEMBAWA BERKAH BAGI POKDAKAN VANNAMEI JAYA
POKDAKAN Vannamei Jaya berdiri pada tahun 2013, memiliki anggota 10 orang, dengan luas lahan 5 Ha dengan jumlah petakan tambak 7 kolam. dengan padat tebar yang di gunakan 40 - 50 ekor per meter persegi. Pemeliharaan dilakukan selama 3 - 4 bulan per siklus pemeliharaan, dengan size produksi 60 - 80 ekor/kg.
Pada Bulan Januari tahun 2015 yang lalu Pokdakan Vannamei Jaya melakukan panen dengan total Produksi 5 Ton/siklus selama pemeliharaan 120 hari, dengan total padat tebar 500.000 ekor. Hasil tersebut jauh dari target yang telah di rencanakan yaitu 8 ton oleh Pokdakan ujar ketua Pokdakan.
KEGIATAN PENDAMPINGAN TEKNIS BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PENDAMPINGAN TEKNIS BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
DI POKDAKAN VANNAMEI JAYA DESA PEMONGKONG KECAMATAN JEROWARU
Persiapan pengolahan tanah (pengeringan)
Persiapan pengapuran dengan menggunakan kapur bangunan
Langganan:
Postingan (Atom)