LAPORAN
KEGIATAN
TEMU LAPANG DISEMINASI
PEMBESARAN ABALON (HALLOTIS SQUUMATA) DI MASYARAKAT
KABUPATEN
LOMBOK TIMUR
TAHUN 2014.
UNIT
PERTANIAN DAN PENYULUHAN (UPP)
KECAMATAN
JEROWARU KABUPATEN LOMBOK TIMUR
TAHUN
2014
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan berkat, Rahmat dan
Hidayah-Nya penulis bisa menyelesaikan Laporan Kegiatan Temu lapang diseminasi
pembesaran abalon (hallotis squumata)
di masyarakat Kabupaten lombok timur Tahun 2014. dengan
baik.
Laporan
ini dapat terselesaikan tidak lepas dari bimbingan Kepala Badan Pelaksana
Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Lombok Timur,
serta seluruh staf, walaupun tidak tepat waktu yang telah di tentukan, karna
disebabkan oleh suatu hal.
Penulis
menyadari laporan Kegiatan Temu lapang diseminasi pembesaran abalon (hallotis squumata) di
masyarakat Kabupaten lombok timur Tahun 2014 ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya konstruktif demi kesempurnaan laporan ini.
Jerowaru, 20 Nopember 2014
Penyuluh Perikanan,
M. TAUFIK ISMAIL, S.Pi
NIP
: 19800701 201101 1 013
DAFTAR
ISI
Halaman :
KATARA
PENGANTAR …………………………………………………...
|
ii
|
|
DAFTAR
ISI …………………………………………………………………
|
iii
|
|
DAFTAR
LAMPIRAN ……………………………………………………..
|
iv
|
|
|
|
|
I.
PENDAHULUAN
|
|
|
|
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………….
|
1
|
|
1.2 Tujuan ………………………………………………………………..
|
3
|
|
1.3. Sasaran ……………………………………………………………….
|
3
|
|
1.4 Luaran (Output) ……………………………………………………...
|
3
|
|
1.5 Manfaat ……………………………………………………………….
|
4
|
|
1.6 Dampak ……………………………………………………………….
|
4
|
|
1.7 Ketentuan Umum ……………………………………………………..
|
4
|
|
1.8. Metode
Kegiatan
.................................................................................
|
5
|
|
|
|
II. PELAKSANAAN
KEGIATAN
|
|
|
|
2.1. Peserta ........................................................................................
|
6
|
|
2.2. Waktu dan Tempat ......................................................................
|
6
|
|
2.3. Narasumber/ Fasilitator
.................................................................
|
6
|
|
2.4. Panitia
..........................................................................................
|
7
|
|
2.5. Materi
.........................................................................................
|
7
|
|
2.6. Pembiayaan
..................................................................................
|
7
|
|
|
|
III. KESIMPULAN DAN SARAN
|
8
|
|
|
3.1. Kesimpulan
………………………………………………………….
|
8
|
|
3.2. Saran …………………………………………………………………
|
8
|
|
|
|
LAMPIRAN …………………………………………………………………
|
9
|
DAFTAR
LAMPIRAN
Halaman :
Lampiran 1. Jadwal Acara Temu
Lapang Diseminasi
Pembesaran Abalon (Hallotis
squumata) di Masyarakat Kabupaten Lombok Timur.
|
9
|
Lampiran 2. Photo Kegiatan Temu
Lapang Diseminasi
Pembesaran Abalon (Hallotis
squumata) di Masyarakat Kabupaten Lombok Timur
|
10
|
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Abalon merupakan komoditas perikanan
bernilai tinggi, khususnya di negara-negara maju di Eropa dan Amerika Utara.
Biota laut ini dikonsumsi segar atau kalengan. Di Indonesia, jenis siput ini
belum banyak dikenal masyarakat dan pemanfaatannya baru terbatas di
daerah-daerah tertentu, khususnya di daerah pesisir.
Daging abalon mempunyai nilai gizi yang
cukup tinggi dengan kandungan protein 71,99%, lemak 3,20%, serat 5,6o%, dan abu
11,11%. Cangkangnya mempunyai nilai estetika yang dapat digunakan untuk
perhiasan, pembuatan kancing baju, dan berbagai bentuk barang kerajinan
lainnya. Produksi abalon saat ini lebih banyak diperoleh dari tangkapan di
alam. Hal tersebut akan nienimbulkan kehawatiran terjadinva penurunan populasi
di alam.
Besarnya prospek budidaya abalon
menuntut respon pemerintah dalam mensosialisasikan pada masyarakat. Diharapkan
masyarakat, terutama di Kabupaten Lombok Timur yang potensial bagi pertumbuhan
abalon, lebih tahu tentang abalon, cara budidayanya serta keuntungan ekonomi
yang mungkin didapat dengan membudidayakannya.
Abalon dinilai memiliki khasiat anti
kanker dan bisa membantu menangani diabetes. Pasar terbesar yang bisa dibidik
saat ini adalah Cina sebab banyak restoran yang menawarkan menu abalon. Prospek
abalon juga besar karena belum banyak yang bermain serta belum ada persyaratan
kualitas tertentu yang diterapkan importir.
Salah
satu permasalahan pelaku
utama dalam rangka
meningkatkan produktifitas
usahanya adalah lemahnya
pengetahuan mereka mengenai teknologi baru. Sedangkan
di sisi lain Balai riset/balai pengembangan teknologi perikanan terus
mengembangkan dan menghasilkan
paket -paket teknologi.
Tidak sampainya teknologi
baru kepada pelaku
utama diakibatkan lemahnya proses diseminasi teknologi
ditingkat pelaku utama. Penyuluh perikanan yang bertugas sebagai fasilitator
dan mediator serta ujung tombak dilapangan
dituntut mampu menjadi
perantara antara sumber teknologi dengan pelaku utama sehingga
proses diseminasi teknologi mampu menyebar dikalangan pelaku utama.
Dalam
kegiatan penyuluhan perikanan
materi teknologi yang
akan didesiminasikan kepada pelaku
utama dan pelaku
lapang harus mendapat rekomendasi dari
lembaga pemerintah. Berkaitan
dengan hal tersebut diperlukan suatu
metode penyuluhan perikanan
untuk memfasilitasi
terselenggaranya desiminasi teknologi
dari balai riset/balai
pengembangan teknologi
perikanan kepada pelaku
utama dan pelaku
lapang perikanan. Metode yang
cocok untuk memfasilitasi kegiatan tersebut adalah Temu Lapang Diseminasi
Pembesaran Abalon di Masyarakat Kabupaten Lombok Timur.
1.2 Tujuan
Tujuan yang diharapkan dari kegiatan
Temu Lapang Diseminasi Pembesaran Abalon di Masyarakat Kabupaten Lombok Timur ini
adalah:
a. Menginformasikan inovasi teknologi Pembesaran Abalon kelautan dan perikanan hasil penelitian yang
telah direkomendasi.
b. Menginformasikan teknologi
spesifik lokasi hasil
percontohan yang telah direkomendasi;
c. Mendapatkan umpan
balik mengenai penerapan
inovasi teknologi yang dihasilkan.
d. Meningkatkan
peran penyuluh sebagai mediator dan fasilitator;
1.3. Sasaran
Sasaran dari kegiatan Temu Lapang Diseminasi
Pembesaran Abalon ini adalah Kelompok
Pembudidaya yang berada di lokasi Kecamatan Jerowaru Kabupaten Lombok Timur.
1.4 Luaran (Output)
Keluaran dari kegiatan Temu Lapang Diseminasi
Pembesaran Abalon ini adalah:
a. Terinformasikannya inovasi
teknologi (hasil penelitian
dan hasil percontohan yang telah
direkomendasi);
b. Diperolehnya
umpan balik penerapan inovasi teknologi rekomendasi untuk perencanaan dan
penyempurnan kegiatan penitian dan percontohan;
c. Terjalinnya hubungan
kerja yang sinergis
antara peneliti, penyuluh
dan pelaku utama perikanan;
d. Meningkatnya
peran penyuluh dan peneliti sebagai mediator dan fasilitator.
1.5
Manfaat
Manfaat dari kegiatan Temu Lapang Diseminasi
Pembesaran Abalon adalah:
a. Diketahuinya
inovasi teknologi Pembesaran Abalon oleh pelaku utama kelompok budidaya.
b. Adanya
informasi Pembesaran Abalon bagi para pembudidaya
c. Kemudahan
untuk mendapatkan informasi teknologi teknologi pembesaran abalone bagi para
pembudidaya
1.6
Dampak
Dampak yang dapat dicapai dari kegiatan
Temu Lapang adalah:
a. Berkembangnya
kegiatan usaha perikanan
b. Kinerja
peneliti dan penyuluh efektif
c. Produktifitas
usaha perikanan meningkat
1.7
Ketentuan Umum
a. Inovasi Teknologi
perikanan adalah ide
atau hal-hal yang
baru perikanan atau dianggap
baru yang berkaitan
dengan suatu teknologi
oleh suatu masyarakat
b. Diseminasi Teknologi
adalah proses penyebaran
suatu inovasi teknologi kepada pelaku utama kelautan dan
perikanan
c. Umpan Balik
adalah informasi yang
disampaikan pelaku utama
yang berkaitan dengan pengembangan
atau penyempurnaan suatu
ionovasi teknologi perikanan yang didiseminasikan.
d. Peserta
Temu Lapang adalah pelaku utama/pelaku
usaha perikanan, yang ikut dalam acara kegiatan.
e. Sumber
Teknologi adalah instasi/lembaga yang menghasilkan teknologi
f. Percontohan Teknologi
adalah kegiatan penerapan
teknologi yang digunakan sebagai
percontohan bagi pelaku utama.
g. Teknologi
Spesifik Lokasi adalah teknologi
terekomendasi yang sudah diuji pada
lokasi tertentu
1.8. Metode Kegiatan
Metode yang digunakan adalah metode penyampaian penyuluhan dan
diskusi partisipatif.
II. PELAKSANAAN
KEGIATAN
2.1. Peserta
Jumlah peserta kegiatan temu lapang adalah 40 orang
petani pembudidaya peserta kegiatan Temu Lapang Diseminasi Pembesaran Abalon, tamu undangan
dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lombok Timur, Dinas Kelautan dan
Perikanan Propinsi NTB, Balai Budidaya Laut Sekotong, Kementrian Kelautan dan
Perikanan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan (Balai
Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut) Gondol, penyuluh perikanan 5
orang.
2.2. Waktu dan
Tempat
Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan Temu Lapang Diseminasi Pembesaran
Abalon (Hallotis squumata) selama 1(satu) hari
penuh yang
diselenggarakan pada hari, Selasa, tanggal 18 Nopember 2014, bertempat di Aula
Unit Pertanian dan Penyuluhan (UPP) Kecamatan Jerowaru Kabupaten Lombok Timur..
2.3. Narasumber/
Fasilitator
Narasumber kegiatan Temu Temu Lapang Diseminasi Pembesaran
Abalon (Hallotis squumata) di
Masyarakat Kabupaten Lombok Timur dari Kementrian
Kelautan dan Perikanan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan
Perikanan, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut Gondol (Ir.
Ibnu Rusdi, MP)
2.4. Panitia
Panitia pelaksanaan kegiatan Temu
Lapang Diseminasi Pembesaran Abalon dari Kementrian Kelautan dan Perikanan,
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan (Balai Besar
Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut).
2.5. Materi
a.
Seleksi Benih Siap Tebar
b.
Padat Tebar dan Aklimatisasi
c.
Pakan dan Pemberian Pakan
d.
Pertumbuhan, Kelangsungan
Hidup dan Konversi Pakan
e.
Pengontrolan dan Pergantian
waring.
f.
Hama dan Penyakit
2.6. Pembiayaan
Pembiayaan Kegiatan Temu Temu Lapang Diseminasi Pembesaran
Abalon (Hallotis squumata) ini berasal
dari Kementrian Kelautan dan Perikanan, Badan Penelitian dan Pengembangan
Kelautan dan Perikanan (Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut)
Tahun 2014.
III. KESIMPULAN DAN
SARAN
3.1. Kesimpulan
Petani peserta Temu Lapang Diseminasi Pembesaran
Abalon (Hallotis squumata) akan melalukan teknik
budiidaya sesuai anjuran.. Menyebarluaskan
hasil belajar dari kegiatan Temu Lapang Diseminasi Pembesaran Abalon (Hallotis squumata), kepada anggota kelompok.
3.2. Saran
Petani peserta Temu Lapang Diseminasi Pembesaran
Abalon (Hallotis squumata) mengharapkan dimasa yag akan datang masih ada program lanjutan
kegiatan Temu Lapang dan Demplot dari pemerintah pusat maupun daerah.
Jerowaru, 20 Nopember 2014
Mengetahui :
Kepala UPP Kecamatan Jerowaru
KARMIN ISADI,S.Pt
NIP : 19721231 199309 1 002
|
Penyuluh Perikanan
M.
TAUFIK ISMAIL, S.Pi
NIP : 19800701 201101 1 013
|
Lampiran 1. Jadwal Acara Temu Lapang
Diseminasi
Pembesaran Abalon (Hallotis squumata) di Masyarakat Kabupaten
Lombok Timur.
18 Nopember
2014
|
Acara
|
Pembicara
|
Moderatot
|
Notulen
|
09.00 – 09.30
|
Registrasi
|
|
|
Panitia
|
09.30 – 10.15
|
Ucapan
selamat Datang Oleh :
Kepala Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lombok Timur
|
M.
Tasywiruddin, S.Pi., M.Si
|
-
|
-
|
Sambutan Oleh
:
Kepala Dinas
Kelautan dan Perikanan Propensi NTB
|
Ir.
Aminolallah, M.Si
|
-
|
-
|
|
Sambutan
sekaligus Pembukaan Acara Temu Lapang Oleh :
Kepala Balai Besar
Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut
|
Ir. Bambang
Susanto, M.Si
|
-
|
-
|
|
10.15 – 10.45
|
Laporan
Pertanggung Jawaban Lapangan Kegiatan Diseminasi Pembesaran Abalon (Hallotis squumata) di Masyarakat
Kabupaten Lombok Timur
|
Ir. Ibnu
Rusdi, MP
|
Prof. Dr. N.
Adiasmara Giri, MS
|
Fitriah H.
Khotimah, S.Pi., M.Si
|
10.45 – 11.30
|
Tanyak Jawab,
Diskusi dan Rumusan
|
-
|
Prof. Dr. N.
Adiasmara Giri, MS
|
Fitriah H.
Khotimah, S.Pi., M.Si
|
11.30 – 12.00
|
Serah terima
buku dari Balai
Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut
|
Dari Kepala
BBPPBI kepada perwakilan Budidaya
|
-
|
-
|
12.00
|
Penutup
|
|
|
|
Lampiran 2. Photo Kegiatan Temu
Lapang Diseminasi
Pembesaran Abalon (Hallotis squumata) di Masyarakat
Kabupaten Lombok Timur
Disusun Oleh : M. TAUFIK ISMAIL, S.PI (PPL PERIKANAN )
alhamdulillah tetap update informasinya, sukses selalu
BalasHapussemoga bermanfaat
apapun programnya penyuluhan kuncinya....